Sebuah photo stories tentang pemandangan hutan mati yang menakjubkan, kabut tebal, dan foto-foto terdokumentasi
SEBUAH TRILOGI PEPANDAYAN: KETIGA



Hutan mati, nama satu tempat di Papandayan. seperti namanya, tempat ini terlihat seperti hutan pepohonan mati yang hanya meninggalkan batang-batang tanpa daun ataupun bunga. angin berbau belerang, basahnya kabut dingin dan tebalnya mengisolasi pemandangan hanya sejauh beberapa meter saja. Membuat kita merasa hanya sendirian saja disana.
Tapi, betapapun mengerikannya nama tempat ini, hutan mati adalah salah satu hal yang paling menakjubkan yang pernah saya lihat dengan mata kepala sendiri. Satu pemandangan yang persis kuinginkan dalam sebuah foto. kabut tebal mengisolasi objek yg ingin kufoto, terlihat solitary dan sederhana, porsi negative space yang besar namun tidak terlihat kosong, batang ranting pohon tak berdaun memberikan latar belakang yg artsy.
Its the best photograph i’ve ever capture. one of my favorite among the other. sometimes i want more.






[…] Lanjut ke trilogi terakhir […]
Gorg tones! Ngefans juga sama script font-nya. I just hit follow!
Thank you adnabilah, suatu kelangkaan ada yang komen di blog. after all these years. haha…
Thanks for following me back as well 🙂 looking forward to seeing more pics! Sangat suka sama tonenya!
it’s my pleasure to find and follow your great blog. thank you for your kind words.