
Setiap aku berjalan sendirian menikmati keindahan rerumputan yang menari bersama angin, setiap dimana sore yang cerah dengan sinar mentari yang kuning menjingga, aku terdiam menikmati nyanyian sunyi dari alam.

Setiap angin yang berhembus melambai ke ujung-ujung rumput, juga padaku menyapa, aku terdiam dan menikmatinya.

Setiap momen yang tepat untuk diabadikan dengan indah, aku tersenyum lalu terdiam.

Setiap momen yang hanya terjadi sekian detik dalam seumur hidup, berhasil mengabadikannya adalah bahagiaku.

Terdiamku.
Pecahkan saja gelasnya, biar mengaduh sampai gaduh. 😀
hmmmm…. jadi gitu ya?